2 Tempat kerja dan tinggal. ilustrasi tempat kerja dan tinggal kru dan staf kapal pesiar. (Cruise.co.uk) Salah satu contoh hirarki di kapal adalah tempat kerja di mana anggota kru biasanya akan tinggal di 'B-deck', yang dapat ditemukan tepat di bawah garis air. Mereka akan berbagi kamar dengan model asrama dan biasanya memiliki kamar mandi
Kerjadi kapal pesiar rupanya jadi salah satu pekerjaan yang cukup banyak diimpikan oleh sebagian orang. Tingginya pendapatan yang diperoleh karyawan kapal pesiar jadi salah satu alasannya. Tak hanya itu, dengan bekerja di kapal, kamu bisa memperluas relasi dan juga menambah pengalaman tak terlupakan sebagai awak kapal pesiar.
Statusmereka adalah karyawan kontrak, dan dihitung dalam jangka waktu bulanan hingga tahunan. Jika nanti kamu diterima oleh agen rekrutmen kerja di kapal pesiar, kamu sebaiknya membaca dengan seksama surat kontrak kerja yang diberikan. Di sana akan dimuat beberapa hal penting terkait kerja di kapal pesiar.
130views, 1 likes, 0 loves, 0 comments, 3 shares, Facebook Watch Videos from Info Kapal Pesiar: Resiko kerja di kapal Follow : @kapalpesiarid . . . #kapalpesiar #kapalpesiarmewah
DokumenKerja di Kapal Pesiar. Saat anda diterima bekerja di kapal pesiar, maka sudah barang tentu anda akan harus mengadakan perjalanan ke luar negri. Khususnya untuk bekerja di kapal pesiar ada beberapa dokumen yang harus anda siapkan. Halaman ini akan menjelaskannya satu persatu dokumen-dokumen tersebut yang meliputi ;
FenomenaAnak Muda Yang Bekerja di Kapal Pesiar Dalam Era Globalisasi Sebagai Bagian Dari Masyarakat Resiko. (1) (2) Volume 6, Nomor 1, Oktober 2011 ISSN : 1978-0362 . JURNAL. GLOBALISASI SEBAGAI BAGIAN DARI MASYARAKAT RESIKO Argyo Demartoto 71 "SOMPE " BUDAYA MIGRASI DI DESA SIDDO KECAMATAN SOPPENG RIAJA KABUPATEN BARRU SULAWESI
Resikokerja di kapal pesiar - Kerja di kapal pesiar memang identik dengan gaji yang sangat besar. Terkadang tidak heran kalau kerja di kapal pesiar menjadi salah satu pekerjaan yang banyak dicari terutama kaum laki-laki. Asumsi tersebut tidak salah, karena menjadi anak buah kapal (ABK) []
5O7IUAG. sumber 5/5 1 Menjadi abk cukup diminati oleh laki-laki namun risiko pekerjaan abk kapal pesiar juga tinggi. Memang gaji yang didapatkan lumayan tinggi bahkan menggiurkan daripada profesi yang lain. Apalagi jika bisa bekerja dengan baik dan skill yang tinggi tentunya akan memperoleh reward mulai dari uang dan bonus bisa jalan-jalan. Ketahui 5 risiko pekerjaan ABK kapal pesiar Mengenai makanan, tidak perlu khawatir sebab memang sudah disediakan oleh bagian departemen catering di kapal tersebut. Keuntungan lainnya bisa bertemu banyak orang dengan ragam budaya dan bisa menikmati suasana daerah lain khususnya yang bekerja dengan pelayaran luar perairan Indonesia. Namun, sebelum terlanjur melamar jadi abk, ketahui dulu 5 risiko berikut 1. Jauh dari keluarga Hal inilah yang mengharuskan abk harus kuat mental, sebab pekerjaan ini mengharuskan pelaut untuk berada jauh dari keluarga bukan sehari dua hari, tetapi berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan. Bahkan bisa sampai 10 bulan dan selama ini abk tidak pulang ke rumah tetapi terus berada di kapal pesiar. Abk bisa pulang selama 1-3 bulan jika kontraknya sudah habis dan jika ada kontrak lagi akan dipanggil kembali. Risiko ini perlu dipertimbangkan kembali sebelum lulus tes lowker abk kapal pesiar. 2. Tidak sering jalan-jalan Meskipun menjadi abk atau pelaut identik dengan bepergian keluar daerah namun bukan berarti itu jalan-jalan. Sebab saat pekerjaan belum selesai tidak ada namanya jalan-jalan. Pasalnya saat kapal sudah mendarat dan ada pekerjaan yang belum selesai, maka itu harus diselesaikan segera. Meskipun ada beberapa jam waktu kosong, namun dimanfaatkan untuk istirahat sebab lelah yang mendera. 3. Siap tidak libur Abk akan bekerja setiap hari selama masa kontraknya tanpa adanya hari libur tidak peduli hari Sabtu ataupun Minggu. Meskipun adanya hari libur, hanya jabatan tertentu saja yang bisa menikmatinya. Selain itu, waktu kerjanya lumayan panjang minimalnya 10 jam bahkan bisa sampai 17 jam per hari. Bagi yang memiliki riwayat penyakit serius atau tidak bisa bekerja banyak jam setiap hari sebaiknya jangan melamar lowongan pelaut kapal pesiar. 4. Tahan banting dan beradaptasi dengan baik Menjadi abk khususnya yang melayani tamu di kapal pesiar harus siap dan tahan banting untuk melayani dengan baik. Jika pelayanan memuaskan bagi mereka, maka tip pun bisa diperoleh. Kemampuan adaptasi juga sangat penting untuk dimiliki sebab para pelaut bukan hanya dari satu daerah saja ditambah lagi ada tamu dari berbagai penjuru. Bahkan saat sedang lelah-lelahnya emosi menjadi lebih tinggi sehingga perselisihan pun bisa terjadi. Hubungan yang baik dengan berbagai rekan kerja kapal pesiar sangat penting untuk dijaga apalagi selama 24 jam dalam sehari, antara satu abk dengan abk yang lain saling berinteraksi. 5. Tidak mudah mabuk Khususnya bagi pelaut yang baru atau pemula dimana tingkat gelombang laut akan sangat terasa. Khususnya bagi yang sering mengalami mabuk berat sebaiknya jangan melamar lowongan ini. Juga dibutuhkan adaptasi untuk menghadapi umbang-ambing saat gelombang datang menghampiri. Sekian artikel tentang 5 resiko pekerjaan abk kapal pesiar yang perlu diketahui, semoga bermanfaat. Oleh
Risk Assesment Penilaian Risiko pada Kapal - Setelah kita membahas mengenai Keselamatan Personil ABK diatas Kapal, dalam hal operasional kapal harus terdapat penilaian terhadap risiko dan bahaya yang dapat terjadi. Pengoperasionalan kapal merupakan hal yang memiliki resiko dan bahaya yang besar. 60% hingga 80% kecelakaan terjadi diatas kapal terjadi karena kesalahan manusia. Setiap kecelakaan yang disebabkan oleh kesalahan manusia tersebut dapat dicegah. Salah satu cara untuk mencegah kecelakaan adalah dengan menganalisis risiko yang terlibat sebelum melakukan tugas. Analisis risiko ini dapat dilakukan dengan penilaian risiko risk assesment dan manajemen risiko risk management. Risk assesment penilaian risiko dan manajemen risiko bertujuan untuk memastikan keselamatan pada kapal, crew kapal ABK dan lingkungan. 1. Risiko terhadap kapalRisiko terhadap kapal adalah kemungkinan yang akan menyebabkan kerusakan pada kapal dan peralatannya. Contoh risiko tersebut antara lain adalahGroundingTabrakanKebocoranKerusakan kargo karena kontaminasiKerusakan kargo karena pengamanan atau pengikatan yang tidak tepatKerusakan pada peralatan dan perlengkapan kapal Kebakaran kapal2. Risiko terhadap crew kapalRisiko terhadap crew kapal adalah kemungkinan yang akan membahayakan atau memengaruhi kesehatan seseorang. Meskipun risiko tidak berarti bahwa sesuatu pasti akan terjadi, namun masih terdapat kemungkinan terjadi. Oleh karena itu risiko atau bahaya harus dimitigasi untuk memastikannya benar-benar dihilangkan atau dikurangi ke tingkat yang 'aman'. Beberapa contoh risiko terhadap Crew kapal antara lainTergelincir dan TerjatuhBersentuhan dengan cairan berbahayaKebisingan yang berlebihanKehabisan oksigen pada ruang terbatas3. Risiko terhadap lingkunganRisiko terhadap lingkungan biasanya mengarah pada pelanggaran Konvensi Internasional untuk Pencegahan Pencemaran dari Kapal MARPOL yang sebagai akibatnya dapat menyebabkan hukuman dan denda. Risiko tersebut antara lainPencemaran minyak akibat kebocoran tangki muatanPencemaran akibat membuang sampah ke lautPencemaran udara akibat penggunaan bahan bakar dan mesin yang tidak sesuaiSebelum membahas lebih lanjut mengenai risk assesment, alangkah lebih baiknya kita mengerti terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan bahaya dan risiko itu sendiri. Secara sederhana bahaya dan risiko dapat diartikan sebagai berikutBahaya Segala sesuatu yang dapat menyebabkan kecelakaan atau kerugian. Contohnya adalah Getaran Mesin, Api, Tumpahan minyak/oli dan lain Tingkat kemungkinan/potensi yang dapat ditimbulkan akibat bahaya yang ada. Contohnya adalah terjatuh, tergelincir, cidera, luka bakar dan lain Risiko Risk AssesmentPenilaian Risiko Risk Assesment adalah langkah mendasar yang bertujuan untuk mengidentifikasi risiko dan kemudian mengusulkan prosedur yang dapat menghilangkan ataupun mengurangi risiko tersebut. Risk Assesment akan memastikan analisis yang tepat terhadap kemungkinan dan konsekuensi potensial dari setiap risiko dan bahaya yang teridentifikasi. Langkah mitigasi atau tindakan pencegahan yang ditentukan dalam fase penilaian risiko harus kemudian diterapkan di atas kapal. Risk assesment dilakukan dengan menetapkanIdentifikasi Bahaya yang terjadiAnalisis RisikoEvaluasi RisikoPengendalian RisikoPenilaian risiko dilakukan secara efektif apabilaIdentifikasi semua bahaya dengan benar dan siapa yang mungkin dirugikan dan bagaimana kemungkinan timbulnya tingkat keparahan kerusakan/ dan abaikan risiko yang tidak temuan yang dasar untuk menerapkan atau meningkatkan tindakan dasar untuk meninjau dan memperbarui secara Identifikasi BahayaIdentifikasi bahaya dilakukan dengan melihat sekeliling tempat kerja dan mengidentifikasi area potensial yang dapat menyebabkan bahaya, dengan kata lain mengidentifikasi “bahaya”. Ada berbagai metode untuk mengidentifikasi bahaya dan hal-hal berikut harus dipertimbangkanPraktek kerja yang aman/tidak aman di lokasi orang yang dan Kerapihan di lokasi Analisis RisikoSetelah bahaya diidentifikasi, penilaian risiko harus mempertimbangkan seberapa besar kemungkinan seseorang dapat dirugikan dan seberapa serius bahaya tersebut. Hal ini dapat disebut dengan dampak. Penilaian risiko dapat dipengaruhi oleh usia, pengalaman atau tugas yang dilakukan crew Evaluasi RisikoEvaluasi Risiko dilakukan untuk mengevaluasi langkah-langkah yang sudah ada. Catatan tertulis diperlukan untuk mencantumkan temuan utama dari penilaian risiko. Catatan ini harus mencakup rincian bahaya yang dicatat dalam penilaian risiko, dan tindakan yang diambil untuk mengurangi atau menghilangkan ini akan memberikan bukti bahwa penilaian telah dilakukan dan akan digunakan sebagai dasar untuk peninjauan praktik kerja di kemudian hari. Penilaian risiko adalah dokumen kerja. Catatan tersebut juga harus ditinjau ulang untuk mengevaluasi apakah tindakan pengendalian berhasil dan juga jika ada perubahan yang terjadi di tempat kerja yang dapat mempengaruhi efisiensi penilaian risiko. 4. Pengendalian RisikoJika dirasa masih belum cukup untuk mengendalikan risiko, maka pengendalian risiko akan dimulai. Pada titik ini, tindakan pengendalian tambahan akan diterapkan. Dalam keadaan seperti itu, hal-hal berikut harus dipertimbangkanMendesain ulang peralatan atau dan menerapkan tindakan lain untuk meningkatkan Alat Pelindung Diri APD 2 faktor utama yang perlu dipertimbangkan untuk mengendalikan risikoBisakah kita menghilangkan semua bahaya?Dapatkah menerapkan kontrol tambahan mengurangi risiko menjadi tidak mungkin?Dalam beberapa kasus, penghapusan penuh risiko tidak dapat dicapai. Namun, sangat penting bagi siapa pun yang melakukan penilaian risiko untuk melindungi pekerja dari bahaya dan oleh karena itu membuat risiko “serendah mungkin”.Diatas telah dijelaskan bagaimana cara melakukan risk assesment penilaian risiko mulai dari tahap identifikasi sampai dengan pengendalian risiko itu sendiri. namun disisi lain, penilaian risiko dapat dilakukan dengan metode informal yang dapat dilakukan dalam melakukan pekerjaan harian diatas kapal yaitu dengan menggunakan metode "Take Five Program". Take Five Program ini dilakukan dengan 5 langkah yaituLangkah 1 - BerhentiSebelum melanjutkan dengan tugas, tanyakan pada diri Anda dengan serangkaian pertanyaan, seperti "Apakah saya pernah melakukan ini sebelumnya?" atau "Apakah kondisi atau lokasi berubah?".Langkah 2 - PikirkanVisualisasikan tugas yang Anda rencanakan dan tanyakan pada diri sendiri pertanyaan seperti "Apa yang salah?" dan "Bisakah saya terluka?".Langkah 3 - IdentifikasiLihatlah di sekitar area kerja Anda dan identifikasi bahaya yang 4 - RencanaAmbil tindakan pencegahan yang tepat untuk melindungi diri Anda dari bahaya yang Anda identifikasi. Gunakan alat, perlengkapan, APD, dan bantuan yang tepat yang Anda butuhkan untuk menyelesaikan tugas dengan 5 - LanjutkanLanjutkan dengan hati-hati setelah Anda menyelesaikan Langkah 1 hingga 4. Cara menilai sebuah risikoRisiko didefinisikan sebagai kombinasi dari dua faktor yaitu kemungkinan kecelakaan probabilitas dan keseriusan konsekuensinya Dampak. Kemungkinan dan dampak diperkirakan dalam skala angka/ nilai seperti dari 1 hingga 10 atau 1 hingga 5 tergantung pada kebijakan perusahaan, dimana angka tertinggi selalu melambangkan hal terburuk. Penilaian risiko dapat dilakukan dengan caraRisiko = Kemungkinan x DampakKeteranganRisiko tinggi Unacceptable memerlukan tindakan segera untuk mengendalikan bahaya. Tindakan yang diambil harus didokumentasikan pada penilaian risiko, termasuk tanggal sedang Must be reduced memerlukan pendekatan terencana untuk mengendalikan bahaya dan menerapkan tindakan sementara, jika diperlukan. Tindakan yang diambil harus didokumentasikan pada penilaian risiko, termasuk tanggal rendah Tolerable dapat dianggap dapat diterima dan pengurangan lebih lanjut mungkin tidak dianggap perlu. Namun, jika risiko dapat diselesaikan dengan cepat dan efisien, tindakan pengendalian harus diterapkan dan dicatat. Sistem Manajemen KeselamatanSistem Manajemen Keselamatan SMS merupakan hal penting yang harus ada di dalam suatu perusahaan pelayaran. Sistem Manajemen Keselamatan ini disyaratkan pada aturan ISM Code dan wajib diterapkan diatas kapal. Sangat penting untuk dicatat, bahwa Kode ISM tidak menentukan pendekatan apa pun untuk pengelolaan risiko dan oleh karena itu terserah kepada perusahaan untuk memilih metode yang sesuai tergantung pada struktur organisasinya dan kapalnya. Seluruh latihan harus didokumentasikan untuk memberikan bukti dari proses pengambilan keputusan. Proses pengambilan keputusan akan didasarkan pada elemen-elemen berikutSiapa yang mungkin dirugikan dan tindakan pengendalian yang tambahan apa yang perlu Anda ambil untuk mengendalikan yang harus melakukan tindakan ini ketika tindakan itu membantu pelaut dalam mengurangi risiko, perusahaan menyediakan daftar periksa checklist dan prosedur yang harus diikuti untuk memastikan keselamatan. Selain itu, setiap anggota kru dilatih dengan benar dan memiliki pengetahuan tentang kebijakan perusahaan dan prosedur yang diterapkan di atas kapal. Untuk memastikan bahwa daftar periksa dan prosedur tersebut masih berlaku dan mutakhir, perusahaan akan memantau kegiatan dan mendorong crew kapal untuk melaporkan setiap kejadian nyaris celaka dan insiden yang terjadi di atas kapal. Kecelakaan, insiden, dan nyaris celaka, kemudian akan ditinjau dan prosedurnya akan diperbarui sesuai kebutuhan. Selain itu, belajar dari kesalahan merupakan salah satu cara terbaik untuk terus meningkatkan sistem manajemen keselamatan SMS perusahaan karena melibatkan masalah nyata yang ada di lapangan. Ketika dimasukkan ke dalam pekerjaan sehari-hari di atas kapal, pelajaran yang didapat dari situasi nyata dapat mencegah kecelakaan terjadi lagi dengan cara yang sama. Setiap kali kecelakaan terjadi, melakukan Root Cause Analysis RCA secara menyeluruh akan dapat mengungkapkan apa yang menyebabkan kecelakaan dan bagaimana hal itu dapat dihindari di masa depan. Kecelakaan yang terjadi di atas kapal harus dilaporkan dan setelah dilaporkan, kecelakaan dianalisis, dan perbaikan dilakukan. Formulir khusus harus disimpan di kapal untuk tujuan Manajemen Keselamatan di atas kapal harus dapat menilai risiko yang terjadi pada beberapa pengoperasian dan kegiatan yang terjadi diatas kapal yang diantaranya adalah sebagai berikutPenilaian Risiko untuk pekerjaan di ruang Risiko untuk penggunaan peralatan dan Risiko untuk bekerja di atas dan di bawah dek dalam cuaca Risiko untuk bekerja di Risiko untuk penanganan kargo Risiko untuk paparan bahaya dari biologis atau bahan kimia.
- Bagi para lulusan SMA atau SMK yang tertarik untuk bekerja di kapal pesiar, tentu harus paham beberapa hal. Biasanya, mereka yang ingin kerja di kapal pesiar lantaran punya prospek karier yang bagus. Selain itu karena bisa mendapatkan penghasilan yang ingin bekerja di kapal pesiar, kamu harus mengambil Jurusan Perhotelan dan Kapal Pesiar khususnya di konsentrasi studi kapal pesiar. Ini menjadi salah satu pendidikan vokasi yang cukup banyak peminat di lembaga pendidikan dan pelatihan LPP atau lembaga kursus dan pelatihan LKP. Baca juga 6 Tips Bekerja di Kapal Pesiar, Cocok bagi Lulusan Vokasi Melansir laman Ditjen Pendidikan Vokasi Kemendikbud Ristek, Minggu 12/2/2023, Avianti Kartikasari selaku Direktur LKP Duta Persada Jogja memberikan banyaknya peminat untuk bekerja di kapal pesiar karena tidak terlepas dari berbagai macam profesi dan gaji yang di atas rata-rata dengan angka minimal USD. Selain itu, berkarier di kapal pesiar juga mempunyai jenjang karier yang jelas dan dapat membangun networking secara internasional. Adapun beberapa profesi di kapal pesiar, di antaranya adalah staf kapal pesiar cruise staff, pelayan kabin room steward, chef, bahkan sampai manajer restoran. Tetapi, bekerja di kapal pesiar pun tidaklah mudah. Ada beberapa hal yang harus kamu persiapkan terlebih dahulu sebelum terjun ke lapangan. Baca juga Vokasi ITS Tangani Sampah Plastik dengan Cara Ini Jika kamu tertarik kerja di kapal pesiar, ini tips bekerja di kapal pesiar yang wajib kamu pahami menurut Avianti Kartikasari.
Syarat fisik kerja di kapal pesiar – Syarat fisik kerja di kapal pesiar adalah syarat mutlak yang diperlukan seorang calon siswa yang ingin bekerja di kapal pesiar. Syarat fisik ini meliputi kemampuan berbahasa Inggris, tidak bertato dan sehat jasmani maupun rohani. Seseorang dengan usia 35 tahun dan tidak mempunyai skill akan sulit untuk mendapatkan pekerjaan di kapal pesiar. Hal ini dikarenakan batas usia kerja di kapal pesiar adalah 35 tahun, khususnya bagi anda yang baru pertama kali mendaftar di kapal pesiar. Batasan minimal kerja di kapal Amerika adalah 22 tahun,khususnya untuk bagian FB service sebab sesuai oleh peraturan tentang batasan usia yang diwajibkan dan boleh meminum minuman beralkohol di Amerika adalah usia 22 Kerja Kapal Pesiar Menguasai / mahir Bahasa Inggris Pengalaman bekerja di hotel atau job training di hotel minimal 1 tahun Berusia minimal 19 tahun bagian FB Non Service, 21 tahun FB Service dan maksimal 35 tahun bagi yang belum pernah bekerja di kapal pesiar.. Sehat jasmani dan rohani Mempunyai dokumentasi yaitu paspor, buku pelaut, BST Basic Safety Training , SAT dan VisaContents1 Mahir Bahasa Inggris2 Mempunyai Pengalaman Kerja di Hotel3 Sehat Jasmani dan Rohani4 Usia 21-35 tahun5 Memiliki Kelengkapan Dokumen6 Tahap InterviewMahir Bahasa InggrisMahir Bahasa Inggris adalah syarat utama kerja di kapal ini dikarenakan kita akan berinteraksi dengan dunia luar, Bahasa Inggris menjadi bahasa internasional yang dipakai untuk berkomunikasi. Mulai di bandar udara, tempat-tempat wisata, maupun di kapal pesiar. Pada saat di publik area kapal pesiar kita juga harus menggunakan Bahasa Pengalaman Kerja di HotelPengalaman kerja di hotel bintang merupakan syarat wajib agar dapat bekerja di kapal pesiar. Hal ini dikarenakan keadaan di kapal pesiar hampir sama dengan kondisi di hotel bintang di darat. Sehingga kita sudah terbiasa melihat dan menghadapi berbagai situasi kerja dan tidak bingung ketika berada di atas Jasmani dan RohaniDisamping itu hal yang paling harus diperhatikan adalah masalah kesehatan. Banyak anggota yang tdak lolos di medikal check up hal ini dikarenakan banyak faktor misalnya mempunyai penyakit hepatitis, buta warna atau memiliki riwayat penyakit paru-parunya. Untuk itu dianjurkan mulai sekarang agar anda menjaga kesehatan dengan serius dan benar-benar melakukan gaya hidup sehat agar bisa terhindar dari berbagai macam penyakit 21-35 tahunBatas usia minimal kerja di kapal Amerika adalah 21 tahun untuk bagian FB service. Sedangkan usia 35 tahun diperuntukkan bagi anda yang belum mempunyai skill dan baru pertama kalinya kerja di kapal Kelengkapan DokumenKelengkapan dokumen ini harus disiapkan bagi yang sudah dinyatakan diterima dalam proses interview. Proses interview ini dilakukan oleh user dari perusahaan kapal pesiar yang bersangkutan. Untuk interview RCCL, peserta diwajibkan memiliki paspor lebih dulu. Dokumen yang harus dipersiapkan yaitu Paspor BST Basic Safety Training SAT CCM Costa, Virgin Voyages, Princess, Aida Buku Pelaut Visa Tahap InterviewApabila kita telah memenuhi syarat kerja di kapal pesiar maka kita akan langsung dapat mengikuti interview. Apabila yang belum mempunyai semua persyaratan tersebut sebaiknya mengikuti sekolah kapal pesiar dahulu. TCP Praktisi Yogyakarta akan membimbingnya sampai tuntas. Sekolah atau pelatihan dibimbing sampai mempunyai syarat bekerja di kapal pesiar tersebut diatas. Selanjutnya akan diberi papembekalan interview sampai kita diterima bekerja di kapal bekerja di kapal pesiar itu ternyata tidak sulit. Kita tidak harus menempuh pendidikan D1,D3 bahkan S1 karena alumni SMA dapat berangkat kerja. Training di hotel dapat dilakukan didaerah Yogyakarta dan tidak perlu harus keluar negeri. Apabila ingin kerja di kapal pesiar training hotel dapat dilakukan di dalam negeri.
Kapal pesiar Wonder of the Seas Foto Instagram wonderoftheseasDaftar isiSyarat Kerja di Kapal Pesiar1. Lancar berbicara bahasa Inggris2. Pendidikan minimal SMA/SMK/Sederajat3. Lulusan jurusan perhotelan4. Memiliki dokumen pelengkap5. Berusia 21-35 tahun6. Sehat jasmani dan rohaniTidak sedikit orang mendambakan dapat bekerja di kapal pesiar. Selain pendapatannya yang menggiurkan, kamu pun bisa sekalian menjelajah berbagai negara. Kendati demikian, bisa bekerja di kapal pesiar bukan hal yang perlu mengetahui dan memenuhi segala persyaratan yang diminta terlebih dahulu. Apabila ada satu syarat kerja di kapal pesiar yang tidak terpenuhi, kemungkinan besar kamu akan gagal bekerja di itu, seleksi penerimaannya pun dilakukan secara ketat. Untuk kamu yang tertarik, di bawah ini akan dijabarkan beberapa syarat kerja di kapal Kerja di Kapal PesiarIlustrasi kapal pesiar. Foto UnsplashPenting untuk diingat, tidak sembarangan orang bisa bekerja di kapal pesiar. Berikut beberapa syarat kerja di kapal pesiar yang umum dan perlu dipenuhi oleh tiap Lancar berbicara bahasa InggrisSyarat kerja di kapal pesiar paling pertama adalah kamu harus lancar berbahasa Inggris. Alasannya, kamu nantinya akan berlayar ke berbagai negara, yang tentunya akan menemui turis dari berbagai negara yang bisa berkomunikasi dengan sesama kru dan turis mancanegara, maka kamu harus lancar dalam berbahasa Inggris. Jika tidak mahir dalam berbahasa Inggris, sudah pasti kamu tidak akan bisa berkomunikasi dengan para kru dan turis Pendidikan minimal SMA/SMK/SederajatSyarat latar belakang pendidikan untuk bisa bekerja di kapal pesiar tidak harus sampai ke perguruan tinggi. Minimal SMA/SMK/Sederajat, sudah termasuk memenuhi syarat latar belakang demikian, tidak ada salahnya apabila kamu ingin melanjutkan pendidikan dengan di lembaga atau sekolah khusus pelayaran. Contohnya seperti NCL Madiun, World Cruise Academy, atau sekolah Cruise Line sekolah tersebut, kamu nantinya akan mendapat pelatihan dan materi khusus seputar pelayaran. Itu karena memang semuanya telah disesuaikan dengan pekerjaan yang akan kamu lamar kapal pesiar. Foto Unsplash3. Lulusan jurusan perhotelanSelain lulusan sekolah khusus pelayaran, para lulusan jurusan perhotelan juga telah memenuhi syarat kerja di kapal pesiar. Jika kamu memiliki pengalaman di bidang perhotelan, maka itu bisa jadi nilai karena kapal pesiar memiliki sebutan Floating Hotel atau Hotel yang Terapung. Dengan kata lain, kapal pesiar sama seperti hotel berbintang di Memiliki dokumen pelengkapSama halnya jika melamar pekerjaan di perusahaan lain, kamu wajib memiliki dokumen-dokumen pelengkap agar proses melamar dan perekrutan menjadi lebih mudah. Dokumen yang menjadi syarat kerja di kapal pesiar di antaranyaSertifikat Basic Training SafetyKartu Tenaga Kerja Luar Negeri5. Berusia 21-35 tahunKamu juga baru bisa melamar kerja di kapal pesiar apabila telah berusia minimal 21 tahun. Sementara usia maksimal untuk kerja di kapal pesiar adalah 35 Sehat jasmani dan rohaniSyarat kerja di kapal pesiar yang harus diperhatikan berikutnya adalah sehat jasmani dan rohani. Tidak sedikit calon kru kapal pesiar yang tidak lolos seleksi kesehatan karena memiliki penyakit di kapal pesiar harus lulusan apa?Kerja di kapal pesiar sampai umur berapa?Apa keuntungan bekerja di kapal pesiar?
resiko kerja di kapal pesiar