Abuya Muhtadi merupakan seorang ulama besar dan kharismatik juga dan mufti syafi'iyyah dari Banten, Jawa Tengah. Pria kelahiran 26 Desember 1953 ini merupakan putra Abuya Muhammad Dimyathi al
Kiai Marzuki adalah murid Kiai karismatik Abuya Dimyati Cidahu, Pandeglang, Banten. Sebagai alumni Pesantren Cidahu, belakangan ia merasa kurang “sreg” melihat salah satu putra kiainya mondar mandir keluar masuk istana, aktif dalam partai politik, sekaligus menjadi “ulama pemerintah”. Kekurang sreg-an ini ia simpan di hati
Alangkah ruginya orang Indonesia kalau tidak mengenal ulama satu ini. Orang bulang Mbah Dim, Banten atau Abuya Dimyati bin Syaikh Muhammad Amin. Beliau adalah tokoh kharismatik dunia kepesantrenan, penganjur ajaran Ahlusunah Wal Jama’ah dari pondok pesantren, Cidahu, Pandeglang, Banten. Beliau ulama yang sangat konsen terhadap akhirat
Kisah Abuya Dimyati Dituduh PKI sampai Masuk Bui Nama Abuya Dimyathi sudah tak asing lagi di telinga masyarakat Banten. Pemimpin Pondok Pesantren Cidahu
Anjuran berbuat baik pada orang lain, merupakan ajaran Islam. Hal itu ada panduannya dalam Al-Qur’an. Hal itu berlaku sekalipun pada orang yang berbeda agama; Yahudi, Kristen, Budha, Zoroaster, Ateis, dan Hindu. Hal itu sesuai firman Allah dalam Q.S al Mumtahanah/60;8; لَا يَنْهَاكُمُ اللَّهُ عَنِ الَّذِينَ
Beliau lahir pada tahun 1925-an. Sumber lain menyebutkan bahwa Abuya Dimyati lahir pada 1919. Abuya Dimyati sering berpesan bahwa, “Thariqah aing mah ngaji” ‘tarekat saya mah mengaji’. Hal ini sejalan lurus dengan laku hidup Abuya Dimyati yang selalu ‘haus ilmu’ dan setelah mendapatkan ilmu yang dicarinya, beliau mengamalkannya
"Saya, Abuya Ahmad Dimyati selaku Rais Am Majelis Muzakarah Muhtadi Cidahu memutuskan mendukung pasangan Capres Ganjar Pranowo dan Cawapres Mahfud MD pada Pemilu 2024," kata Abuya Dimyati, dikutip
oQZ4.
kata kata abuya dimyati cidahu